cute

Rabu, 30 November 2011

TUGAS 2 SOFTSKILL

Nama : Margaretha Iput

NPM : 20208771

Kelas : 4EB13

Mata Kuliah : Etika Profesi Akuntansi #

Tugas : Mencari Teori dari Tema ‘Etika dalam Akuntansi Keuangan dan Manajemen’, Jelaskan Secara Singkat Arti dan Contohnya!



TEMA : ETIKA DALAM AKUNTANSI KEUANGAN DAN MANAJEMEN

Etika dalam Akuntansi Keuangan

Merupakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK), yang mempunyai aturan-aturan yang harus digunakan didalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal. Fungsi dan tugas akuntansi keuangan yaitu untuk menyusun laporan keuangan (neraca, laporan perubahan modal, laporan laba/rugi, dll), kemudian menghasilkan informasi yang bersifat umum dan juga untuk berbagai pengguna (pemilik perusahaan, kreditor perusahaan, pemerintah, karyawan, dan pelanggan), sehingga mereka dapat mengambil keputusan.

Akuntansi keuangan sangatlah penting bagi perusahaan, dikarenakan pengguna informasi akuntansi keuangan menggunakannya untuk membuat berbagai keputusan. Profesi dalam akuntansi keuangan memegang rasa tanggung jawab yang tinggi kepada publik. Tindakan akuntansi keuangan yang tidak benar, tidak hanya akan merusak bisnis di perusahaan tersebut, tetapi juga akan merusak citra dari auditor yg digunakan di dalam perusahaan, dan akan sangat berpengaruh buruk pula untuk para investor yang melihat kelemahan akuntansi keuangan di dalam perusahaan. Tindakan seperti itu bisa dihindari jika sang akuntan memiliki pengetahuan serta pemahaman yang cukup dan moral yang baik yang berhubungan dengan kode etik.

Karakteristik :

- Memiliki fokus terhadap eksternal,

- Terikat dengan peraturan dari pihak eksternal yang harus dipenuhi,

- Hanya memiliki informasi keuangan,

- Memiliki terhadap orientasi kondisi yang lalu,

- Merupakan informasi perusahaan secara keseluruhan, dan

- Memiliki pandangan yang tidak luas.

Etika dalam Akuntansi Manajemen

Akuntansi manajemen mempunyai persamaan dengan akuntansi keuangan, dimana akuntansi manajemen mempunyai peranan yang penting dalam menunjang tercapainya tujuan perusahaan, tujuan tersebut harus dicapai melalui cara yang legal dan etis, maka para akuntan manajemen dituntut untuk bertindak jujur, terpercaya, dan etis.

Akuntansi manajemen bertugas untuk menyediakan infomasi mengenai biaya, perencanaan, pengendalian, evaluasi dan perbaikan, yang dimana berguna dalam pengambilan keputusan.

Karakteristik :

- Memiliki fokus terhadap internal,

- Tidak ada pengaturan yang terikat,

- Informasi keuangan dan non keuangan,

- Memiliki tekanan terhadap masa depan,

- Memiliki informasi yang detail, dan

- Memiliki pandangan serta lingkungan yang luas.

1. Competence, Confidentiality, Integrity, and Objectivity of Management Accountant.

Competence (kompetensi)

» Situasi dimana auditor harus menjaga kemampuan serta keterampilannya dan juga pengetahuan yang dimilikinya sehingga pada waktu melakukan tugasnya auditor mampu memberikan kualitas yang terbaik bagi pihak eksternal maupun internal.

Tanggung Jawab :

o Mempertahankan tingkat kompetensi yang profesional dengan pengembangan pengetahuan dan keterampilan,

o Melaksanakan tugas sesuai dengan hukum yang berlaku, dan

o Membuat laporan yang jelas dan komprehensif sehingga informasi bersifat relevan.

Contoh :

- Sewaktu auditor diperintahkan untuk menyelesaikan Laporan Keuangan Perusahaan dengan baik dan benar dan harus selesai pada waktu yang telah ditetapkan dan pada kenyataannya sang auditor mampu mengerjakannya sesuai dengan yang diperintahkan, itu membuktikkan bahwa sang auditor memiliki kompetensi yang tinggi.

Confidentiality (kerahasiaan)

» Auditor dituntut untuk dapat menghormati dan menghargai kerahasiaan informasi yang diperoleh dari pekerjaan dan hubungan profesionalnya.

Tanggung Jawab :

o Mampu merahasiakan informasi yang telah diperoleh di dalam pekerjaan dan perusahaan, kecuali bila diizinkan oleh yang bersangkutan atau diperlukan secara hukum,

o Menganggap bahwa menjaga kerahasiaan dalam peusahaan itu adalah penting dan bagian dari pekerjaan, dan

o Tidak menyalahgunakan informasi untuk kepentingan diri sendiri dan keuntungan semata.

Contoh :

- Apabila ada pihak ketiga ingin mengetahui rahasia keuntungan perusahaan yang tetap berkembang dan eksis dan mereka ingin mencari tahu dari pihak auditornya karena mereka ingin melihat dari laporan keuangannya, dan jika ada celah untuk memanipulasi data pihak ketiga bekerjasama dengan auditor untuk memanipulasi data keuangan, mungkin dengan cara dilebih-lebihkan sehingga kelebihannya tersebut dapat di ambil atau disalahgunakan oleh auditor dan pihak ketiga tersebut.

Integrity (Kejujuran)

» Suatu sikap yang sangat penting dan diperlukan di dalam diri auditor karena ini menyangkut kesuksesan dalam suatu perusahaan, ini juga merupakan suatu sikap yang sangat memerlukan upaya karena begitu banyak tantangan serta godaan.

Tanggung Jawab :

o Berupaya sebisa mungkin untuk menghindari masalah,

o Kesanggupan untuk menahan diri yang mengarah pada tindakan keburukan,

o Tidak menerima pemberian dalam bentuk apapun dari pihak manapun yang memaksudkan sesuatu sehingga dapat merugikan perusahaan dan berdampak buruk bagi perusahaan,

o Berkomunikasi dengan bersahaja,

o Memberikan informasi yang sewajarnya, dan

o Menghindar untuk bekerjasama dalam hal ingin menjatuhkan nama baik seseorang atau perusahaan.

Contoh :

- Sewaktu seseorang memberikan hadiah atau uang kepada auditor dan kemudian orang tersebut membujuk auditor untuk bersepakat menghancurkan nama baik perusahaan dengan alasan bahwa perusahaan tempat ia bekerja tidak memberikan gaji yang sesuai dan sehingga dipublikasikan ke umum, akhirnya ini perusahaan tersebut tercemar nama baiknya dan banyak klien dan pembeli menarik diri dari perusahaan tersebut.

Objectivity of Management accountant (Obyektivitas Akuntan Manajemen)

» Suatu sikap untuk tidak bersepakat mengenai penilaian profesional dibelakang perusahaan yang dipicu oleh prasangka dimana akan memicu konflik dan masalah yang besar.

Tanggung Jawab :

o Berkomunikasi secara adil dan obyektif,

o Berkomunikasi secara transparan yang akan berguna dan dapat dijadikan bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan di perusahaan,

Contoh :

- Menyembunyikan kebenaran suatu laporan yang tujuannya menguntungkan pribadi dan pihak luar.

2. Whistle Blowing

» Suatu tindakan yang dilakukan oleh seorang atau beberapa pegawai termasuk auditor yang dimana tindakan tersebut adalah usaha untuk membuka rahasia kelemahan perusahaan atau manajer, dan direktur kepada pihak yang bukan dari perusahaan yang sama dan yang akan berdampak merugikan perusahaan maupun juga pihak lain.

Whistle Blowing dibedakan menjadi dua (2) yaitu :

a. Whistle Blowing Internal

Kecurangan yang dilakukan oleh pekerja dan hanya dilaporkan di dalam perusahaan dan kepada atasannya.

b. Whistle Blowing Eksternal

Kecurangan yang yang dilakukan oleh pekerja dan dilaporkan hingga ke masyarakat luas karena bersangkutan dengan masyarakat.

Contoh :

- Kasus seorang pegawai pajak Gayus Tambunan, yang diduga menggelapkan uang negeri ini dan ia juga menyuap beberapa pihak agar tidak ‘membuka mulut’ atau kebenarannya terhadap atasannya dan publik, namun kasus ini segera dapat ‘tercium’ baik dari pihak perpajakan, BPK dan sampai ke masyarakat.

3. Creative Accounting

» Proses dimana ada beberapa pihak yang menggunakan kemampuan pemahaman akuntansi (termasuk standar, tekhnik, dll) dan digunakan untuk memanipulasi laporan keuangan.

Creative Accounting dibedakan menjadi dua (2) yaitu :

a. Legal

Ø Sesuai dengan perundang-undangan atau sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Contoh : Perusahaan PT. Makmur menggunakan metode FIFO dalam metode arus persediaannya. Karena dari sisi FIFO akan menghasilkan profit lebih besar dibandingkan LIFO, atau Average. Hal ini dilakukan karena asumsi Inflasi Besar. FIFO dapat dianggap sebagai sebuah pendekatanyang logis dan realistis terhadap arus biaya ketika penggunaan metode identifikasi khusus tidak memungkinkan atau tidak praktis.

FIFO mengasumsikan bahwa arus biaya yang mendekati paralel dengan arus fisik yang terjual. Beban dikenakan pada biaya yang dinilai melekat pada barang Jika perusahaan dengan tingkat persediaan yang tinggi sedang mengalami kenaikan biaya persediaan yang signifikan, dan kemungkinan tidak akan mengalami penurunan persediaan di masa depen, maka LIFO memberikan keuntungan arus kas yang substansial dalam hal penundaan pajak.

Ini adalah alasan utama dari penerapan LIFO oleh kebanyakan perusahaan. Bagi banyak perusahaan dengan tingkat persediaan yang kecil atau dengan biaya persediaan yang datar atau menurun, maka LIFO hanya memberikan keuntungan kecil dari pajak. Perusahaan seperti ini memilih untuk tidak menggunakan LIFO.

b. Illegal

Ø Menyalahi peraturan atau perundang-undangan yang berlaku.

4. Fraud Accounting (Kecurangan Akuntansi)

Ø Kecurangan akuntansi telah berkembang di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Di USA kecurangan akuntansi telah berkembang secara luas. Spathis (2002) menjelaskan bahwa di USA kecurangan akuntansi menimbulkan kerugian yang sangat besar di hampir seluruh industri. Kerugian dari kecurangan akuntansi di pasar modal adalah menurunnya akuntabilitas manajemen dan membuat para pemegang saham meningkatkan biaya monitoring terhadap manajemen. Pada umumnya kecurangan akuntansi berkaitan dengan korupsi. Dalam korupsi, tindakan yang lazim dilakukan diantaranya adalah memanipulasi pencatatan, penghilangan dokumen, dan mark-up yang merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Tindakan ini merupakan bentuk kecurangan akuntansi.

Contoh :

1. Penggelapan terhadap penerimaan kas,

2. Pencurian aktiva perusahaaan,

3. Mark-up harga,

4. Transaksi tidak resmi, dan

5. Oleh pihak diluar perusahaan, yaitu pelanggan, mitra usaha dan pihak asing yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

5. Fraud Auditing (Audit Kecurangan)

Ø Upaya untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan dalam transaksi-transaksi komersial. Untuk dapat melakukan audit kecurangan terhadap pembukuan dan transaksi komersial memerlukan gabungan dua keterampilan, yaitu sebagai auditor yang terlatih dan kriminal investigator.

Contoh : Dua perusahan Auditor sebelumnya yang mengaudit laporan keuangan dari sebuah perusahaan real estate terkenal di Singapura, dinyatakan bersalah dan dihukum denda sebesar SGD 775,000 (US$ 504,049) karena terbukti gagal untuk memberikan peringatan kepada manajemen perusahaan tersebut tentang adanya kecurangan yang dilakukan oleh mantan manajer keuangannya yang dilakukan sepanjang tahun 2002 dan 2004 dimana sang manajer tidak menyetorkan uang perusahaan ke bank yang ditunjuk.

Kecurangan sang manajer keuangan tsb diketahui setelah perusahaan audit yang baru Patrick Lee Public accounting Cooperation menerima laporan rekonsiliasi bank yang berbeda dengan laporan akunting perusahaan, dimana terjadi kekurangan dana sebesar SGD 672,253 (US$ 437,224). Pengadilan memutuskan bahwa seharusnya perusahaan audit sebelumnya dapat mendeteksi adanya kecurangan tsb dan memberikan laporan peringatan kepada pihak manajemen atas adanya ketidakberesan laporan keuangan perusahaan.

Keputusan pengadilan tersebut telah memberikan peringatan yang jelas kepada perusahaan audit tentang fungsi dan tanggung jawab profesi Auditors.

REFERENSI (Link) :

1. http://www.tugasakhir.net/pengaruh-pengendalian-internal-dan-kesesuaian-kompensasi-terhadap-kecenderungan-kecurangan-akuntansi-pada-perusahaan-ritel/#more-426

2. http://irsan90.wordpress.com/2011/11/19/etika-dalam-akuntansi-keuangan-dan-manajemen/

3. http://muttaqinhasyim.wordpress.com/2009/05/27/kecurangan-akuntansi/

4. http://www.mediafire.com/?5kxsmy630vtiwcs#1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar